Cara Setting Plugin Autoptimize WordPress [UPDATED 2024]

No comments
cara setting plugin autoptimize

Website yang lambat bisa membuat pengunjung cepat meninggalkan situs kalian. Apalagi, jika kalian menjalankan toko online atau blog yang bergantung pada traffic organik, kecepatan loading sangat penting. Salah satu solusi paling efektif untuk mempercepat loading website berbasis WordPress adalah dengan menggunakan plugin Autoptimize. Nah, dalam artikel ini, kalian akan belajar cara setting plugin Autoptimize dengan langkah-langkah yang mudah diikuti.

Apa itu Autoptimize?

Plugin Autoptimize adalah alat optimasi yang dirancang khusus untuk meningkatkan performa situs WordPress. Plugin ini bekerja dengan cara menggabungkan, mengkompres, dan meminifikasi file CSS, JavaScript, dan HTML di website kalian. Dengan melakukan ini, plugin Autoptimize bisa mengurangi ukuran file yang perlu diunduh oleh browser pengguna, sehingga membuat situs kalian lebih cepat diakses.

Kenapa Kalian Harus Menggunakan Autoptimize?

Penggunaan Autoptimize bukan hanya soal mempercepat website, tetapi juga membantu meningkatkan skor SEO. Algoritma mesin pencari, termasuk Google, sangat memperhatikan kecepatan loading halaman. Dengan menggunakan Autoptimize, website kalian bisa lebih cepat diakses dan juga meningkatkan User Experience (UX), yang pastinya bakal membantu peringkat kalian di mesin pencari.

Keuntungan Menggunakan Autoptimize

  1. Meningkatkan Kecepatan Website: Mengurangi ukuran file yang diunduh.
  2. Meningkatkan Skor SEO: Website yang cepat akan lebih disukai oleh mesin pencari.
  3. User Experience Lebih Baik: Pengunjung tidak perlu menunggu lama.
  4. Mudah Digunakan: Hanya perlu beberapa klik untuk mengoptimalkan website.

Cara Menginstal Plugin Autoptimize

Langkah pertama sebelum setting plugin ini adalah menginstalnya. Berikut langkah-langkah instalasi Autoptimize:

  1. Masuk ke dashboard WordPress kalian.
  2. Di bagian menu sebelah kiri, pilih Plugins > Add New.
  3. Ketik “Autoptimize” pada kotak pencarian.
  4. Klik Install Now pada plugin Autoptimize.
  5. Setelah terinstal, klik Activate.

Setelah plugin aktif, kalian bisa langsung menuju ke tahap konfigurasi untuk memaksimalkan performa website.

Cara Setting Plugin Autoptimize

Setelah plugin terpasang, sekarang kita lanjut ke pengaturan yang tepat agar kalian mendapatkan hasil maksimal. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk setting Autoptimize yang optimal.

1. Mengoptimalkan File JavaScript (JS)

JavaScript sering kali menjadi penyebab lambatnya loading website, terutama jika website kalian menggunakan banyak fitur interaktif. Oleh karena itu, langkah pertama adalah mengoptimalkan file JS.

  1. Masuk ke menu Settings > Autoptimize.
  2. Centang kotak Optimize JavaScript Code.Dengan mengaktifkan opsi ini, Autoptimize akan menggabungkan dan mengkompres file JavaScript kalian sehingga ukurannya menjadi lebih kecil. Ini akan mempercepat waktu loading karena browser tidak perlu mengunduh banyak file secara terpisah.
  3. Aktifkan juga opsi Aggregate JS-files.Opsi ini akan menggabungkan semua file JavaScript menjadi satu file. Dengan begitu, permintaan HTTP dari browser ke server akan berkurang dan meningkatkan kecepatan loading.
  4. Exclude JavaScript files from Autoptimize.Jika ada skrip tertentu yang tidak ingin kalian optimalkan, kalian bisa menambahkannya di kolom ini. Biasanya, file JavaScript tertentu bisa menyebabkan error jika dioptimalkan, seperti skrip dari pihak ketiga.

2. Mengoptimalkan File CSS

File CSS juga mempengaruhi kecepatan loading website. Jadi, selain JavaScript, kalian juga harus mengoptimalkan file CSS.

  1. Di halaman Settings > Autoptimize, scroll ke bawah sampai kalian menemukan bagian CSS Options.
  2. Centang kotak Optimize CSS Code.Dengan opsi ini, Autoptimize akan menggabungkan dan mengkompres file CSS seperti halnya JavaScript. Ini akan mengurangi ukuran file dan mempercepat proses render halaman.
  3. Aktifkan juga Aggregate CSS-files.Sama seperti JavaScript, opsi ini akan menggabungkan semua file CSS menjadi satu file besar, mengurangi jumlah permintaan HTTP.
  4. Jika ada CSS yang ingin kalian kecualikan dari optimasi, tambahkan di bagian Exclude CSS from Autoptimize.

3. Mengoptimalkan HTML

Setelah JavaScript dan CSS, langkah selanjutnya adalah mengoptimalkan HTML.

  1. Di bagian HTML Options, centang Optimize HTML Code.Dengan mengaktifkan opsi ini, Autoptimize akan menghapus karakter yang tidak perlu dari HTML kalian, seperti spasi dan komentar, sehingga ukuran file HTML menjadi lebih kecil.

4. Lazy-load Gambar untuk Meningkatkan Kecepatan

Gambar sering menjadi salah satu penyebab lambatnya website, terutama jika kalian menggunakan gambar beresolusi tinggi. Untungnya, Autoptimize juga mendukung fitur Lazy-load yang memungkinkan gambar hanya dimuat ketika pengunjung menggulir halaman ke bawah.

  1. Di halaman Settings > Autoptimize, scroll ke bagian Images.
  2. Aktifkan opsi Lazy-load images.Dengan fitur ini, gambar-gambar di website kalian hanya akan dimuat saat diperlukan, bukan saat halaman pertama kali diakses. Hal ini akan sangat mengurangi waktu loading awal halaman.
  3. Kalian juga bisa memilih untuk mengoptimalkan gambar melalui layanan pihak ketiga seperti ShortPixel atau Smush, yang bisa diintegrasikan langsung dengan Autoptimize.

5. Menggunakan CDN (Content Delivery Network)

Jika kalian menggunakan CDN untuk mendistribusikan konten kalian, Autoptimize juga mendukung integrasi dengan CDN. Ini sangat membantu untuk mempercepat akses ke file statis seperti gambar, JavaScript, dan CSS dari berbagai lokasi di seluruh dunia.

  1. Di bagian Extra Options, kalian akan menemukan kotak bernama CDN Base URL.
  2. Masukkan URL CDN kalian di kolom ini.Dengan menambahkan URL CDN, Autoptimize akan memastikan semua file statis di-cache dan disajikan dari server terdekat dengan lokasi pengunjung kalian, mempercepat proses loading.

6. Optimasi Cache

Cache adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kecepatan website. Plugin Autoptimize mendukung penggunaan cache untuk menyimpan file yang sudah dioptimalkan, sehingga tidak perlu dioptimalkan ulang setiap kali diakses.

  1. Pada bagian Misc Options, centang Save aggregated script/CSS as static files.Dengan ini, Autoptimize akan menyimpan hasil penggabungan dan kompresi file kalian dalam bentuk statis, yang memungkinkan akses lebih cepat untuk pengunjung berikutnya.

7. Pengaturan Ekstra untuk Pengguna Lanjutan

Jika kalian adalah pengguna yang lebih berpengalaman dan ingin mengoptimalkan performa lebih lanjut, Autoptimize juga menyediakan beberapa pengaturan ekstra seperti:

  • Minify excluded CSS and JS: Jika ada file CSS atau JS yang tidak kalian gabungkan, kalian masih bisa meminifikasinya untuk mengurangi ukurannya.
  • Async JavaScript: Memungkinkan kalian mengatur agar JavaScript dimuat secara asinkron, sehingga tidak memblokir proses render halaman.

Tips Tambahan untuk Optimasi Performa Website

Selain menggunakan Autoptimize, ada beberapa langkah tambahan yang bisa kalian lakukan untuk lebih meningkatkan performa website:

1. Menghapus Plugin yang Tidak Diperlukan

Semakin banyak plugin yang kalian gunakan, semakin lambat website kalian. Jadi, pastikan untuk menghapus plugin yang tidak kalian perlukan.

2. Gunakan Tema yang Ringan

Tema dengan banyak fitur mungkin terlihat menarik, tetapi bisa membuat website kalian lambat. Pilih tema yang ringan dan cepat untuk performa terbaik.

3. Gunakan Plugin Caching

Selain Autoptimize, kalian juga bisa menggunakan plugin caching seperti WP Super Cache atau W3 Total Cache untuk menyimpan versi statis halaman website kalian.

4. Gunakan Hosting Berkualitas

Pilih hosting yang cepat dan andal. Hosting yang lambat bisa menjadi penghambat utama meskipun kalian sudah melakukan optimasi di tingkat WordPress.

Kesimpulan

Menggunakan plugin Autoptimize adalah salah satu cara termudah dan paling efektif untuk meningkatkan kecepatan website WordPress kalian. Dengan setting yang tepat, seperti optimasi JavaScript, CSS, HTML, dan memanfaatkan fitur lazy-load gambar, kalian bisa meningkatkan performa dan pengalaman pengguna secara signifikan. Jangan lupa juga untuk menggunakan CDN jika memungkinkan, dan pastikan kalian mengaktifkan cache agar optimasi berjalan maksimal.

Dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, kalian bisa membuat website lebih cepat, meningkatkan pengalaman pengguna, serta menaikkan peringkat di mesin pencari. Jangan lupa untuk selalu mengecek hasil optimasi dan memperbarui pengaturan jika diperlukan agar website kalian tetap optimal. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Artikel Terkait

Bagikan:

Arga

Berpengalaman dalam dunia Blogging dan SEO sejak tahun 2018. Tertarik di Bidang Penulisan, Wordpress, dan Search Engine Optimization. Kerjasama Bisnis : admin@ngeblogbareng.com

Tinggalkan komentar